ku tahu betul akan apa yang kurasakan...
ku pantas mencintai dan membenci sesuatu dengan selayaknya...
ku pantas memilih seseorang yang benar2 mencintaiku tanpa embel-embel...
layaknya...seperti beberapa waktu silam
tatkala ku memutuskan berusaha menyerahkan hati ini sepenuhnya pada seonggok daging itu, ternyata ku salah menaruh hati, dia mendekatiku karna ada embel2 semata..
tak sepenuhnya tulus, bahkan berawal dari keisengan semata...
aku muak, sejak saat itu aku mulai membencinya dengan terus ingin membalas perlakuan buruknya...
saat kebencianku memuncak, ada malaikat cinta dari masa laluku datang dimana ia membawa rasa tulus tanpa embel2, bahkan ia menerima kekuranganku...
jelas, aku memilih malaikat cinta dari masa laluku itu daripada seonggok daging itu....
Selasa, 08 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Begitu Kelamkah sehingga perlu dikoarkan?
Atau layaknya mengharap daun berbasah embun ketika siang? Hehehe
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikanya abu
Aku ingin mecintaimu dengan sederhana:
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(Sapardi Djoko Damono)
Zai-TB
Posting Komentar